menatap jauh dari satu penjuru
lantas terlihat susuk itu
begis dilihat muka
kasar dikala bicara
tapi kasihnya tetap ada
lembutnya hangat terasa
manis senyumnya mempersona
dan dia manusia biasa,juga punya air mata
sayu,terkenang dikala hingusan dulu kala
susuk itu payung pelindung
susuk itu gigih menanggung
susuk itu tempat keluh kesah
susuk itu garang menegah
susuk itu peledak tawa tak sudah
kini susuk itu tidak segagah dulu
semakin lama semakin menua
dalam jaga dan pejam,
aku berdoa agar tuhan lindungi mu selalu
mana tahu aku tak punya waktu memulang jasa
oh tuhan pinjamkan aku lebih masa,
untuk dia ingin dilimpah segala yang ada.
3 comments:
lawa doh header!
menulis itu terapi :)
haruslah!hahhaha,terima kasih =]=]
ye memang terapi..~
wooaahh. ini sajak ke??
superb la ayat.
HAHA.
anda ni sasterawan negara ke? HAHA
Post a Comment